Jumat, 21 Februari 2014

Doing the right things or doing things right?

Kayaknya ini postingan pertama yang pake bahasa Inggris, lebih tepatnya yang berjudul bahasa Inggris. Soalnya kalo mau ngepost pakek bahasa Inggris, masih belum nyampe atau kata lainnya masih belum mampu. Apalagi mau hijrah ke blog yang bener-bener full berbahasa Inggris kayak salah satu blognya #BloggerUNSRI yang membahas beragam info menarik dari kota Palembang yaitu It's Palembang.. Tapi semoga saja nanti bisa bikin blog dari bahasa lain, bahasa hati misalnya atau mungkin bahasa tubuh(?)

Balik lagi ke postingan kali ini, 





Aku dapet pertanyaan ini dari dosen waktu kuliah tadi pagi. Kalo masih dalam bahasa Inggris, pertanyaan ini kayaknya sama ya. Tapi jika dimaknai dalam bahasa Indonesia, maksud dari pertanyaannya adalah Lebih pilih mana? Melakukan pekerjaan YANG benar, atau melakukan pekerjaan DENGAN benar. Berhubung aku nggak sarapan, jadi otak aku agak lemot (ini bisa dibilang alibi) Begitu pertanyaan ini dilontarkan ke kami, aku cuma diem sekaligus bingung. Lain halnya dengan temen-temen aku yang tingkat penalarannya jauh lebih cepet daripada aku, ada yang milih "dengan benar", ada yang milih "yang benar" tapi sebagian besar memilih "dengan benar". 

Kalo menurut dosen kami, akan lebih baik jika memilih melakukan pekerjaan yang benar. Beliau juga memberikan alasan sekaligus contohnya. 

Jadi gini, kita ambil contohnya seorang pencuri. Pencuri tersebut ingin mencuri rumah orang kaya. Di saat dia akan melancarkan aksinya, dia harus memastikan kalau rumah dalam keadaan kosong, atau paling tidak para penghuni rumah sudah tertidur dengan pulas. Jadi, mungkin dia harus mencuri di malam hari dan keadaan sekitar target sudah sepi. Begitu pula penampilannya, agar tidak terlihat pencuri tersebut harus memakai pakaian berwarna hitam atau setidaknya yang berwarna gelap. Begitu juga dengan cara masuk dan keluar rumah tersebut, dia akan melakukannya dengan sebaik mugkin. Dengan begitu, kemungkinan untuk tertangkap sangat kecil, dan peluang aksinya berhasil akan semakin besar. Nah, pencuri tersebut telah melakukan pekerjaannya dengan baik, tapi apakah kita mau menjadi pencuri? Aku berani taruhan kalo semua orang nggak mau jadi pencuri, termasuk para pencuri yang pernah ada. Tapi tanpa kita sadari, mungkin kita pernah melakukannya. Walaupun hal yang dicuri tidak bernilai tinggi. Mencuri waktu misalnya. Well, intinya kita lebih baik memilih melakukan pekerjaan yang benar dibandingkan memilih melakukan pekerjaan dengan benar. Karena dengan melakukan pekerjaan yang benar, kita telah melalui hidup dengan baik dan nyaman. Teruslah mengikuti jalan yang benar, sekali-kali kalo mau belok ya gak papa lah asal jangan kelamaan dan buruan balik lagi ke jalan semula. So, just doing the right things in your life..

6 komentar:

  1. Kalo Pencuri hati itu gimana yaa ? *ehh :p haha

    oh iyaa, kalo boleh saran. buat komentar ubah aja jadi disematkan yaa, biar bisa diliat trus mudah juga kalo mau komen :) hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. pencuri hati itu profesi si tinggi satu jurusan kak *eh wkwkw

      oke kak.. makasih sarannya :**

      Hapus
  2. bener tu kto mbak niken
    kalo hatinyo yg dicuri cak mn yak?
    ksh tips -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. ciye yg hatiny belom dibalekke :p

      tipsnyo tu cuma ... move on !! hahaha

      Hapus
  3. sebaik-baiknya manusia adalah mereka yg memilih pekerjaan yg benar, lalu dikerjakan dengan cara yg benar, bersama dengan orang-orang yg benar, itu... *sok Mario teguh gue*

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kita semua kyk gitu..klo semua org uda gitu, amanlah dunia ini =D

      Hapus

Jadilah blogwalker yg baik dan jangan jadi silent reader.. Berkomentarlah sebelum diharamkan.. No Spamming, No SARA. karena udah aku setting NO CAPTCHA :* (@tutiarahmi_)