Sabtu, 10 Januari 2015

Assalamu'alaikum Beijing

Setelah sebulan libur kuliah, akhirnya kemarin aku balik lagi ke kota rantauanku, Palembang. Bedanya, kali ini aku diantar sama Bapak dan adikku, Putri. Mereka bakalan nginep dua malam di sini. Dan hari ini, aku dan adikku pergi ke salah satu Mall di Palembang dan gak jauh dari kosan. Bapak gak mau ikut, karena kami berencana untuk nonton film. Bapak anti bioskop, katanya "Hari gini masih nonton ke bioskop" Ah yaudah lah ya terserah, yang penting kita dikasih duit buat jalan-jalan.
Nyampe di Mall, kami langsung ke lantai 4 menuju bioskop dan ngeliat-liat jadwal film sekaligus HTMnya. Sialnya hari ini hari Sabtu, Rp 50.000 dan buat kami berdua jadi Rp 100.000. Tadi itu aku bingung mau nonton film apa, antara Merry Riana atau Assalamu'alaikum Beijing. Putri ditanya, malah jawab terserah, kayak cewek lagi ngambek ajah *eh.

Akhirnya aku pilih  Assalamu'alaikum Beijing dulu lah, nanti Merry Riana lain kali aja. Soalnya diliat dari ekspektasinya, Assalamu'alaikum Beijing lebih menarik. Berhubung film tayang masih setengah jam lagi, aku pun ngajak Putri untuk nyobain foto box. Ya kan jarang-jarang bisa main ke Mall bareng gini, dia kan jauh di Muara Enim sana. 

Ini yang diedit dan diupload ke instagram :D

Singkat cerita film diputer. Openingnya luar biasa, konfliknya langsung timbul dan bener-bener nyes. Gak papa kan ya kalo aku ceritain di sini? Dikit doang kok. Jadi, Asmara (Revalina S. Temat) akan segera menikah dengan Dewa (Ibnu Jamil). Sehari sebelum pernikahan mereka, Asma mendapati kenyataan bahwa Dewa telah menduakannya dengan bukti hamilnya seorang wanita yang mengaku itu adalah anak Dewa dan Dewa pun mengakuinya. Bayangin guys, sehari sebelum nikah. Bahkan posisi mereka berseteru pun tak jauh dari foto prewednya. Kan nyes banget! 

Asma cuma bisa menangis dan meminta Dewa untuk mepertanggung jawabkan perbuatannya. Dewa pun tak bisa berbuat banyak karena dia tau persis kesalahannya. Akhirnya Dewa meninggalkan Asma dengan menikahi wanita yang hamil tersebut. Lalu bagaimana dengan Asma? Asma berangkat ke Beijing, menjadi jurnalis yang dikirim ke sana. Asma memiliki kolom tersendiri di sebuah tabloid dan dia memberinya tajuk 'Assalamu'alaikum Beijing' 

Sesampainya di Beijing, Asma langsung berjumpa dengan sahabatnya yang diperankan oleh Laudya C. Bella dan suami sahabatnya yang diperankan oleh Desta. Saat sedang di perjalanan menuju kantornya, Asma bertemu dengan Zhongwen yang diperankan oleh Morgan Oey, mantan personil boy band SMASH. Sumpah di sini Morgan kece abis. Kharisma cowoknya keluar banget. Matanya teduh dan keliatan smart karena dia berperan sebagai seorang pemandu wisata yang lancar berbicara dengan banyak bahasa. 

Banyak adegan lucu juga, gak semuanya serius. Di pandangan pertama, Morgan langsung mengagumi Asma dan diam-diam menyukainya. Di sini tokoh Zhongwen bener-bener romantis. Sampai akhirnya pemandu wisata Asma digantikan oleh Zhongwen dan mereka jadi sering pergi bersama. Zhongwen memiliki tokoh legenda favorit bernama Ashima, dan dia menganggap Asma adalah Ashima-nya. 

Sempat terjadi konflik di mana, Dewa akhirnya mengetahui keberadaan Asma di Beijing dan menyusul ke sana. Bella takut bahwa Asma akan kembali terjebak dengan rayuan Dewa. Tapi Asma tau persis, itu tak akan terjadi dan akhirnya Dewa menyerah lalu kembali ke Indonesia, namun Dewa tetap bersikeras untuk menunggunya di Jakarta.

Tapi sebenernya konflik utama bukanlah itu, konfliknya adalah Asma memiliki penyakit yang tak biasa dan akhirnya ia ingin pulang ke Indonesia dan berobat di negeri sendiri ditemani oleh ibunya. Zhongwen yang hanya tau bahwa Asma pulang ke Indonesia karena urusan keluarga yang mendesak, tidak bisa mencegah Asma dan menanti Asma dengan terus menanyakan kabarnya melalui email dan satupun tak pernah dibalas oleh Asma.

Di Indonesia, Asma menjalani pengobatannya dan akhirnya Bella menemuinya, menyusul pulang ke Indonesia. Melihat email Zhongwen yang tak pernah dibalas oleh Asma, Bella pun membalasnya dan berpura-pura sebagai Asma dengan isi email bahwa ia ingin Zhongwen menemuinya ke Jakarta. Hari di mana Zhongwen tiba adalah hari di mana penyakit Asma kambuh dan kali ini menyerang matanya hingga ia hanya bisa mendengar suara Zhongwen. Asma dibawa ke rumah sakit, di sini lah kejadian yang benar-benar mengharukan menurut aku. Di mana Asma akhirnya bisa melihat lagi namun tidak bisa bicara. Matanya sembuh tapi ia menjadi bisu. Zhongwen akhirnya mengatakan bahwa ia telah memeluk Islam dan ingin menikahi Asma. Asma sempat menolak karena menyadari keadaannya saat itu, namun Zhongwen terus meyakinkan Asma bahwa ia bisa menerimanya. Adegan lamarannya bener-bener mengharukan :')

Mereka pun menikah, dan Asma kembali ke Beijing bersama Zhongwen. Gak perlu panjang lebar, langsung ke ending cerita ya. Asma hamil. Karena penyakit yang diderita Asma, Zhongwen tak tega dan bertanya pada Asma "Kamu tau kan kalau kamu bisa keguguran kapan saja?" Asma hanya tersenyum dan menulis jawabannya di kertas "Dia akan setangguh cinta Ayah dan Ibunya" 

So sweet sekali kan? Filmnya luar biasa :) dan katanya memang diangkat dari kisah nyata bukan sekedar novel Asma Nadia yang best seller. Keluar dari bioskop mata agak berair-air. Yah maklum kebawa suasana, jadi nangis dikit. Haha

Ada satu yang membekas dari film ini, yaitu soundtracknya,  dan sekarang jadi salah satu lagu favorit di playlist handphone: 

Ost. Assalamu'alaikum Beijing

Oh iya, tau gak sih kalo Laudya Chintya Bella sekarang beneran hijab? Alhamdulillah. Selain main filmnya lucu, dia juga dapet hidayah. Karena katanya sepulang umroh beberapa saat yang lalu, dia bercerita bahwa ia masih tak percaya bahwa kini dia telah berhijab. Makin cantik deh :)

Hijab sempurnakan cantikmu :)

Sepulang dari bioskop, Putri pengen foto dengan background Jembatan Ampera dan akhirnya aku pun jadi pengen foto. Kami ke sana gak berdua aja, Bapakku ikut, katanya sekalian ke Pasar 16 buat beli oleh-oleh buat ibu dan adik-adikku yang gak diajak ke Palembang. 

Amperaaaaaaa

Aku merantau buat kuliah di Palembang udah hampir dua tahun, tapi gak tau kenapa kalo liat Ampera tetep aja ngerasa happy banget. Selalu ada nuansa tersendiri. Berasa pertama kali liat melulu. Ampera memang pantas jadi ikonnya kota Palembang. 

Segini aja deh, yang belum nonton, buruan nonton Assalamu'alaikum Beijing-nya. Kalo gak tunggu aja dia nongol di layar kaca Indonesia, kurang lebih setahun lagi. Hehe. Thanks for reading, guys! :)



15 komentar:

  1. Lebih tertarik baca kisah rantaunya daripada filmnya. Mungkin suatu saat bakal ada novel dan film Assalamualaikum Palembang... hehehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha kalo cerita masalah rantau udah sering, ujung2nya curhat :D

      Hapus
  2. Masukkin ini ke wishlist. Ya kali aja masih tayang di bioskop. Kemarin nonton film Hijab, dilema nonton itu, ini atau Merry Riana. T-T
    Film Indonesia akhir-akhir ini memang bagaikan magnet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaudah buruan sebelum ditarik dari bioskop terus diganti film film baru :D

      Hapus
  3. Di tempat daku tidak ada bioskop. Heuh!

    BalasHapus
  4. salam kenal ya

    Visit > http://zuvmovies.blogspot.com

    BalasHapus
  5. Di tempatku gak ada bioskop. Nyesek bener. Zzzz.

    Gak mau baca artikelnya sampe habis. Entar takutnya malah tau ceritanya. Kan, gak seru. Makanya aku cuma baca sampe bagian Jamil-jamilnya aja. Hadeeeeh. Entar aku nyusul nontonnya.

    BalasHapus
  6. Samlekum Ciputat kapan tayang ya?

    BalasHapus
  7. Untuk beberapa pekan ini, aku nggak begitu tertarik dengan film genre roman. Soalnya yang ditungguin itu Furious7 ama si kuning Minion. @@,

    BalasHapus
  8. Carilah teman sebanyak-banyak di semester awal, di jamin pas semester akhir ada manfaatnya...

    #trust me, it's work

    BalasHapus

Jadilah blogwalker yg baik dan jangan jadi silent reader.. Berkomentarlah sebelum diharamkan.. No Spamming, No SARA. karena udah aku setting NO CAPTCHA :* (@tutiarahmi_)