Sabtu, 22 Maret 2014

Mungkinkah Kau Juga Mengingat Ini?

Belakangan ini aku ingin mengulang masa-masa tes kesehatan saat registrasi, hari di mana untuk pertama kalinya kita dipertemukan oleh Tuhan. Hari di saat kita mengantri untuk dites kesehatan, saat itulah aku menemukan sosokmu di antara kursi untuk laki-laki bersama yang lainnya.. Sambil mengantri, mataku terus memperhatikanmu.. Aku tau kau tak menyadari bahwa ada seorang gadis di antara puluhan gadis lainnya sedang terpesona.. Terpesona pada keindahan tangan Tuhan yang tercipta pada parasmu.. Paras rupawan dengan senyum yang menawan...


Sayangnya aku harus merelakanmu masuk duluan ke gedung itu, karena antrian kami yang wanita masih panjang, dan aku masih berada di pertengahan.. Aku mengira kalau itu adalah pertemuan singkat, pertemuan pertama dan terakhir.. Yaaah, Walaupun hanya aku yang melihatmu..

Ternyata aku salah, aku menemukan sosokmu lagi saat menunggu hasil tes kesehatan yang sudah kita jalani..
Kau tau? aku senang sekali saat itu.. Kulanjutkan memandangimu sampai akhirnya aku tau kalau kau dan aku memilih jurusan yang sama.. Setelah aku mendapatkan hasilku, kita bersama dengan yang lainnya pergi bersama menuju gedung lain untuk melanjutkan proses registrasi..

Kesibukan kala itu membuat aku lupa akan dirimu, aku tak menemukanmu sampai proses selesai.. Aku tak mendapatimu hingga aku akhirnya pulang.. Hingga akhirnya kita menjalani hari pengenalan kampus. Hari pertama, aku senang karena berhasil menemukanmu di antara ribuan teman kita lainnya.. Di antara ribuan orang yang memakai baju dengan warna yang senada itu, mataku berhasil menangkap sosokmu.. Di hari itu pula akhirnya aku tau, kalau kita akan berada di jurusan dan kampus yang sama.. Tanpa aku sadari, aku bahagia..
Hari kedua, aku langsung mendapatimu bersama teman-temanmu.. Aku sangat berharap bisa satu kelompok denganmu, tapi ternyata Tuhan tidak mengizinkan..

Hari terakhir pun tiba.. Hari yang sangat mengejutkan untukku..
Sebuah kebetulan membuat kita berkomunikasi melalui pesan singkat dan percakapan di telpon hingga akhirnya sepakat untuk bertemu.. Saat itu aku tak tau kalau yang aku kirimi pesan singkat adalah dirimu. Aku mendapatkan nomormu dari teman satu SMAmu yg mau membantuku mencari orang-orang yang kubutuhkan yang ternyata salah satunya adalah dirimu..
Hingga kau mengajak bertemu di tempat itu.. Sedikit lagi tiba di sana, aku kaget melihat sosokmu, aku hanya diam tak berani menatapmu..
Sesaat setelah itu aku tau bahwa kau lah orang yang baru saja aku telpon dan membalas setiap sms-ku sebelumnya.. Sesaat setelah itu aku baru menyadari bahwa namamu lah yang sedang kucari..
Sungguh sebuah kebetulan yang luar biasa. Tuhan mengizinkan aku untuk bisa mengenalmu dan akhirnya berteman denganmu sampai hari ini.. Taukah kau? Di awal perkuliahan aku sempat melupakan rasa sukaku. Aku tak ingin merusak pertemanan kita. Aku hanya menganggap kau adalah seorang teman yang setiap hari akan aku temui di kampus.. 
Tapi, Berteman sekaligus mengenal sosokmu, membuatku semakin mengagumimu.
Ternyata perasaan kagum ini membuat rasa sukaku pada pertemuan pertama kita, kembali.. 
Ya, aku mulai menyukaimu lagi..
Hal-hal yang kau suka, perlahan juga mulai kusukai..
Akhirnya aku sadar, aku telah jatuh cinta padamu..
Karena semua keistimewaanmu, kau mampu membuatku mengenal cinta dari segi yang positif..
Karena jatuh cinta padamu, aku semakin semangat menjalani hari-hariku di kampus..
Intinya, karena kamu.. aku ingin menjadi lebih baik lagi setiap harinya..
Hanya satu dan sampai saat ini.. Aku tak berani mengungkapkannya padamu.. Aku hanya menikmati cinta ini dalam diam. Aku nyaman dengan hal ini. Aku suka jika kau tak mengetahuinya. Siapa yang bisa menebak apa yang terjadi jika kau tau tentang rasaku? Tak menutup kemungkinan, kau bisa saja menjauhiku. Demi apapun aku tak ingin hal itu terjadi. Cukup dengan kau selalu bersamaku (dan teman-teman lainnya), Cukup dengan melihat senyummu, walau senyummu itu bukan hanya untukku. Bahkan mungkin senyummu memang bukan untukku. Cukup dengan itu aku sudah puas menjalani hari..

Satu harapanku, semoga kau tetap konsisten dan istiqomah pada ucapanmu waktu itu yang berhasil membuatku tersenyum tanpa sadar. Lupakah engkau? kau pernah bercerita bahwa kau belum pernah menodai hatimu dengan pacaran. Kau malah menambahkan kalimat "Say No to Relationship"  Taukah kau jika sejak saat itu aku mengikuti kata-katamu. Aku meyakinkan diri untuk merealisasikan kalimat itu dalam hidupku. Aku ingin menjadi cerminan dirimu. Aku akan terus berusaha untuk terus seperti itu. 



- Dari gadis yang mulai menyadari bahwa ia menyanyangimu -

12 komentar:

  1. Ah, selalu suka cerita-cerita seperti ini. Mengulang hari-hari baik di waktu dulu karena diperbolehkan bertemu dengan seseorang yang istimewa. Semoga saja berakhir dengan cerita terbaik ya :))
    Baru pertama kali ke sini nih hehe salam kenal ya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayaknya kita punya kenangan yang sama ya? :D makasih buat doanya :))

      Hapus
  2. nice flashback hihi :D semoga tetap terjaga perasaannya di jalan Allah ya sayangku:")

    BalasHapus
  3. Woww "Say No to Relationship" semangatt semangat.

    BalasHapus
  4. Ciee tiyak udah pinter banget ya nulis :)
    Tulisannya bagus, jadi terharu ^^

    BalasHapus
  5. aku udah tahu nih lewat tweet2 nya itu hari..
    nice flashback ya, hahaha
    kalo aku ingat yg masa2 kayak gini, pasti selalu nyesal .

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha.. yg lewat twit itu sekilas aja.. ini jauh lebih lengkap dan jleb :3

      Hapus

Jadilah blogwalker yg baik dan jangan jadi silent reader.. Berkomentarlah sebelum diharamkan.. No Spamming, No SARA. karena udah aku setting NO CAPTCHA :* (@tutiarahmi_)