Jumat, 21 Desember 2018

#BerhentidiKamu


“Tuhan, semoga Engkau setuju bahwa saya sudah cukup usia untuk mengemban tanggung jawab lebih. Bukan hanya tanggung jawab kepada diri saya saja, tapi juga kepada seseorang yang Engkau percayai kepada saya hatinya... entah siapa dia. Berikan petunjuk kepada siapa hati ini harus menjaga.... Saya siap menjaganya... dia yang entah ada di mana saat ini, yang akan kau titipkan untuk menjadi istri saya...”

Aku sempat menjadi manusia yang kecewa dengan takdir. Tentang sesuatu yang kuinginkan, tentang dia yang selama ini memenuhi relung hati. Kepergiannya menghancurkan semua harapan. Tapi dunia berputar dengan cepat dan aku sadar, jika menerima takdir ini adalah hal yang paling benar. Saat itu pula aku menemukan ketenangan jiwa, poros yang sebenarnya Tuhan telah gariskan untukku. Rasa sakit yang harus kudapatkan, menempa hati menjadi pemilik hak cintanya. Dan, saat itu juga aku dipertemukan dengan belahan jiwa yang sesungguhnya.

Ku-upload di instagram dan di-notice sama dr Gia dikomen lagi: "selamat membaca ya semoga suka" :))))))


Dua paragraf di atas adalah kata-kata yang tertulis di cover bagian belakang sebuah buku nonfiksi berjudul #BerhentidiKamu yang ditulis oleh dr Gia Pratama. Sebelumnya aku jelaskan dulu siapa dr Gia ini. Beliau adalah salah satu dokter yang aktif di sosial media terutama di twitter. Aku sendiri mulai follow beliau di twitter sudah lumayan lama. Kenapa aku bilang sudah lumayan lama, karena aku sudah follow sejak salah satu cerita beliau di twitter menjadi trending. Jadi yang dia ceritakan adalah pengalamannya selama menjalani koas. Jadi setiap stase yang mempunyai banyak cerita menarik dijadikan thread –istilah di twitter untuk tweet beruntun dan berurutan. Sebenarnya banyak dokter ataupun profesi lainnya yang menjadikan banyak kisah hidupnya sebagai thread di twitter, tapi menurutku dr Gia ini punya branding dan gaya bercerita sendiri yang bisa membuat ceritanya sangat hidup di imajinasi pembacanya dan ini tentunya bikin ketagihan. Jadinya aku sering menunggu cerita-cerita koas beliau. Yang paling aku ingat saat ini adalah cerita dr Gia saat koas di stase jiwa. Ajaib sekali menurutku. Seiring berjalannya waktu dan setiap thread yang beliau buat jadi trending membuat nama dr Gia makin banyak dikenal di twitter sampai akhirnya followers –nya meningkat tajam. Kalau aku gak salah, sekarang followers-nya sudah melebihi 100ribu orang dari yang awalnya hanya ratusan saja.



Penampakan akun twitternya dr Gia. Itu yang di header: Syafira. Wanita yang menurutku cantik luar dalam!


Kalau kalian punya akun twitter, silahkan aja cek sendiri twitternya @giapratamaMD. Semua cerita-cerita yang seru (bukan hanya tentang koas) ada di paling atas istilahnya Pinned Tweet. Dr Gia juga aktif di instagram sih, tapi aku lebih sering ngikutin update twitnya daripada update instagramnya. Saking banyaknya pembaca cerita dr Gia, dia akhirnya nerbitin salah satu kisah hidupnya dalam menemukan jodoh yang sekarang sudah menjadi istrinya menjadi sebuah buku yang tentunya penting untuk kuceritakan kisahnya di blog ini. Lebih tepatnya review kali ya hehe...
Jadi, seperti biasa kan kalau penulisnya mempunyai banyak followers pasti akan adain Pre Order yang di mana buku belum ada tapi sudah bisa dipesan. Pembeli biasanya akan dapat tanda tangan eksklusif si penulis bahkan ada bonus lainnya seperti pembatas baca, gantungan kunci, alat tulis dan lain sebagainya. Aku, dari kecil sudah sangat doyan membaca sampai-sampai sejak SD udah dijuluki si kutu buku. Setiap jam istirahat aku ke perpustakaan. Inget banget dulu awalnya suka baca karena ketemu komik yang mengisahkan asal usul Coca Cola (minuman berkarbonasi favorit!). Itu komiknya berseri dan sangat menyenangkan untuk dibaca. Sumpah, pengen banget baca lagi tapi gak pernah bisa nemuin lagi komik itu karena aku udah lupa judulnya. Semenjak hari itu aku jadi suka banget baca mulai dari komik (yang masih sampe sekarang karena sudah ada teknologi bernama ‘webtoon’), baca novel, baca buku nonfiksi, baca biografi, baca apa aja yang seru untuk dibaca. Dan bener, makin banyak baca makin banyak hal baru yang kita tau. Banyak baca juga yang bikin aku bisa ngisi buku TTS nyaris penuh, karena cuma Dilan yang bisa ngisi TTS sampe full :’) 

Nah, hobi membaca ku ini tidak diiringi dengan duit jajan yang cukup untuk dibelikan buku. Jadi aku lebih bersahabat sama penjaga perpustakaan. Jatah pinjam 3 buku untuk seminggu selalu aku manfaatin dengan baik bahkan sebelum seminggu udah kelar! Sampai kuliah yang akhirnya udah bisa nyisihin duit jajan untuk beli buku baru ada beberapa penulis yang menggerakkan aku untuk punya bukunya: Ahmad Rifa’i Rif’an (2 judul), Raditya Dika (1 judul) dan beberapa penulis lain yang tidak terlalu terkenal. Itupun kubeli setelah ada di toko buku dan aku gak berhasil untuk dapetin pinjeman hehe.. 

Balik lagi ke buku dr Gia. Buku ini berhasil menggoyahkan prinsipku yang gak pernah mau ikut PO. Aku udah hampir berhasil menahan untuk gak ikutan, tapi aku pesan bukunya sehari sebelum PO ditutup dong. Itu galaunya drama banget sih karena ongkirnya lumayan banget. Bisa buat beli barang lain. Yatapi gimana, promonya dr Gia ini unik dan keren bet. Berhasil banget bikin penasaran. Jadi dia bikin mini thread di twitter yang memberi bocoran beberapa kisah di bukunya dan saat kita udah mulai mengikuti threadnya, mulai klimaks, rasa penasaran sama ending cerita sudah di puncaknya.... Jreeeeeng ‘bersambung ke buku #BerhentidiKamu’. Wah ini keselnya, kesel banget. Bayangin, kita lagi nonton sebuah film di tv terus udah 10 menit terakhir eh listrik padam dan tentu saja tv kita ikut padam. Nggantung dah tu cerita film gimana akhirnya. Rasanya langsung pengen download aja filmnya kan? Hahaha.. 

Mari kita membahas buku #BerhentidiKamu ini. Jadi buku ini mengisahkan perjalanan dr Gia hingga dipertemukan dengan Syafira, istrinya sekarang. Ada dua wanita yang diceritakan. Mantannya sebelum bertemu Syafira dan Syafira itu sendiri. Dr Gia bertemu mantannya saat perjalanan umroh loh! Ketemunya di tanah suci. Saat dr Gia menceritakan tentang perjalanan umrohnya (masih bab-bab awal di buku), aku udah berapa kali gak sadar terharu sampai ngeluarin air mata. Kata-kata yang ditulis dr Gia benar-benar menyentuh. Aku kasih satu contoh ya:

“saat masuk ke Masjidil Haram, di dalamnya berdiri ratusan tiang yang tersebar menopang keseluruhan bangunan. Bangunan itu melingkari titik pusat yaitu Ka’bah, baitullah, arah saya sholat setiap hari” 

Deg! Pas baca ‘arah saya sholat setiap hari’ langsung terharu. Berasa ikut ngeliat Ka’bah secara langsung. Oh ya, di bab ini ada lagi bagian yang bikin ‘Deg!’ lagi:

“ibadah tawaf mengajarkan kita bahwa semuanya terus berputar. Jemaah secara bergantian terus-menerus datang ke Tanah Suci. Bersiklus. Begitu juga kehidupan di dunia ini. Tidak ada yang kekal. Silih berganti setiap generasi akan merasakan akhir episode masa kehidupannya. Anak menjadi ayah, ayah menjadi kakek dan seterusnya. APA YANG MAU DIBAWA KE AKHIRAT NANTI SAAT SIKLUS KITA BERAKHIR?”

Nulis ini sekarang aku nangis lagi dong. Kalau ditanya gitu jujur aku pun bingung mau menjawab apa. Sholatku jauh dari kata sempurna. Baca alqur’an belum mampu sebanyak orang yang bahkan bisa khatam hanya dalam beberapa hari. Puasa? Puasa ramadhan doang. Puasa sunnah mah jarang banget.  Sedekah? Cuma bisa senyum doang. Masih berat sekali rasanya menyisihkan kelebihan uang untuk diberikan ke yang lebih membutuhkan. Di kotak-kotak amal aja paling gede masukin duit Rp 10.000. tapi semoga itu gak masalah. Aku ingat omongan salah satu ustadz bahwa yang paling penting adalah kita ikhlas dan beribadah itu niatnya hanya untuk mengharap ridho Allah.
  
Masih banyak kalimat-kalimat lain yang ditulis oleh dr Gia yang berhasil membuatku terharu saat membacanya. Aku gak bisa kasih lebih banyak nanti jadinya spoiler buat yang belum baca hehe.. oh ya aku belum cerita ya apa yang bikin aku langsung pengen beli buku ini. Jadi aku akan ceritakan ceritanya dengan bahasaku sendiri dan tentunya gak mungkin bisa seseru dr Gia:

“Jadi ceritanya di saat malam hari, ketika dokter lagi jaga IGD lalu tiba-tiba ada sepasang suami istri menggopong seorang wanita muda berseragam baby sitter yang tengah pingsan. Singkat cerita, dokter gak menemukan penyebab wanita itu pingsan sama sekali sampai akhirnya menemukan fakta bahwa wanita itu ternyata pura-pura pingsan. Dokter membuatnya mengaku kalau sudah pura-pura pingsan sesaat setelah membuka mata wanita muda itu menangis sejadi-jadinya. Dokter akhirnya mendapati fakta bahwa sebenarnya wanita itu tidaklah sakit. Tapi hamil. Dia juga mengatakan bahwa yang menghamilinya adalah suami majikannya sendiri. Ayah dari anak yang setiap hari diasuhnya. Lalu dokter menemui sepasang suami istri tadi. Sang suami berpakaian santai khas orang yang sedang santai di rumah, sementara sang istri masih memakai pakaian kerja lengkap dan rapi (di malam hari, yang harusnya lebih masuk akal jika sudah memakai daster). Sang ibu majikan pun bertanya pada dokter mengenai apa penyakit yang diderita oleh pengasuh anaknya tersebut. Dokter berusaha tenang untuk menahan amarah pada sang suami majikan dengan menjelaskan bahwa sang wanita pengasuh tidaklah sakit. Dokter memberikan sebuah alat uji kehamilan mandiri dan meminta ibu tersebut memeriksanya di rumah saja. Wajah ibu tersebut terlihat bingung namun mengiyakan apa kata sang dokter. Sang suami langsung berubah ekspresinya seperti marah sekaligus cemas sambil menatap dokter yang tersenyum penuh arti. Lalu mereka bertiga pulang. B bagaimana kelanjutannya? Baca di buku #BerhentidiKamu”. HAHAHA. 

Kesel gak sih? Penasaran banget kan kelanjutannya. Apa yang terjadi pada di pengasuh saat dites pakai tespack(?) di rumah oleh sang ibu majikan. Apa yang dilakukan oleh sang istri saat mengetahui semua fakta menyakitkan itu. Bagaimana reaksi si bapak? Kalau mau tau langsung japri aku aja ya. Aku gak akan ceritain di sini karena itu adalah salah satu yang jadi daya tarik buku ini walaupun pada dasarnya ini buku membahas perjalanan cinta dr Gia. Selingan kecil inilah yang bikin aku akhirnya ikut PO karena kalau mau nunggu bukunya ada di toko buku, pasti bakalan lama. oh ya, belum sebulan setelah buku ini dirilis, dr Gia udah dapat tawaran untuk buku ini agar bisa DIFILMKAN! Secepet itu dong! Sekarang dr Gia membuka voting di twitter untuk beberapa nama yang mungkin muncul untuk menjadi pemeran utama dalam film #BerhentidiKamu nantinya.... Emang cerita pencarian cintanya luar biasa sih. Bayangin aja dia ketemu wanita saat berumroh, berdoa minta jodoh langsung dikasih calonnya etapi wanita ini bukan Syafira. Justru kisah cintanya berakhir luka dan ketemu Syafira karena bisul! Nah loh gimana ceritanya??!! Bisul bisa bikin kamu ketemu jodohmu. Makanya, aku yang sudah jomblo cukup lama dan sudah banyak ditinggal teman seangkatan nikah ini tetap percaya kalau jodoh udah ada jalannya. Pasti akan datang di saat dan kondisi yang tepat namun tak pernah kita duga. Fokus aja ngejalanin kehidupan dengan sebaik mungkin. Jauhi larangan dan kerjakan semua perintah-Nya. Oke maaf kata-katanya mengandung tjurhat Ehehehe.

Well, this is the end of my post. Thanks for reading. Maafkan jika review buku ini mengandung unsur spoiler yang sengaja maupun tidak kusengaja. Sampai jumpa di postinganku selanjutnya! <3 Oh ya, ini bonus yang kudapatkan dari ikutan PO, tanda tangan dan pembatas baca yang ada barcode soundtrack #BerhentidiKamu.. Lagunya enak-enak dan easy listening semua! 

Simple tapi ngena. Yaiyalah, lagu tjoy!!! <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadilah blogwalker yg baik dan jangan jadi silent reader.. Berkomentarlah sebelum diharamkan.. No Spamming, No SARA. karena udah aku setting NO CAPTCHA :* (@tutiarahmi_)