Jumat, 20 April 2018

Teman Dekat?

Dua puluh dua tahun lebih hidup sebagai manusia yang tentunya menjadi makhluk sosial paling bergantung pada orang lain, aku sering menanyakan keberadaan beberapa orang yang dulunya sangat dekat denganku. Mulai dari masa sekolah dasar, menengah hingga teman selama kuliah. Postingan ini tentunya akan sangat random, karena tiba-tiba saja pagi ini iseng ngeliat feed instagram seorang teman lama dan sedikit bertanya-tanya, keman foto-foto dia saat masih sering main denganku? Atau kasarnya, ke mana foto-fotonya hasil jepretan aku dulu yang katanya hasil foto 'terbaik'. Jujur aku bukan kesal atau marah, aku hanya kecewa karena aku tau foto-foto itu telah hilang dengan tidak sengaja, bukan tau karena dia yang bilang, mungkin seperti 'eh, aku mau rapiin feed ig nih, gak papa ya kalo foto-foto kita banyak yang aku hapus' Aku tau aku gak punya hak sama sekali untuk ngelarang dia, karena ya itu semua hak dia. Itu akun media sosial pribadinya, aku gak berhak ikut campur. Aku hanya ingin dianggap kalau aku ini ada. Aku hanya ingin dia basa-basi saja ya walaupun sebenarnya Scorpion girl hates small talk so much hehehe.
Selama ini sebenarnya aku juga sangat ingin menghapus beberapa foto bersama teman-teman di instagramku, cuma selalu gak jadi karena aku mikirnya, ah sayang kenang-kenangan. Setelah pagi ini, aku langsung menghapus cukup banyak foto di instagram karena aku ngerasa untuk apa simpan kenang-kenangan dengan mereka ini kalau wajahku saja merusak feed instagram mereka sehingga harus dihapus tanpa sepengetahuanku. Terdengar sangat baperan ya pemirsa? Namun inilah nyatanya, aku jadi merasa 'apa cuma aku yang menganggap kalian teman? Apa aku juga kalian anggap? 

 Aku ingin kilas balik ke masa sekolah dasar terlebih dahulu. Seingatku, aku punya beberapa teman yang bisa dibilang cukup dekat. Mereka adalah April, Febri, Dwi, dan Septi (tentu bukan nama sebenarnya). Aku coba ingat kembali, bagaimana kami bisa menjadi akrab dan bagaimana sekarang hubungan kami. Kumulai dari April. Dia gadis cantik yang sangat ceria. Sejak kelas 1 atau kelas 2, aku selalu pulang sekolah bareng dia karena rumah kami berdekatan. Di kelas 3 dia harus pindah sekolah keluar kota dan kami tidak pernah berkomunikasi lagi sejak itu sampai di tahun 2014, ada seorang wanita inbox ke facebook dan betapa senangnya aku ternyata itu adalah April sahabat kecilku. Dia telah menjadi mahasiswi fakultas pendidikan di sebuah kota yang cukup jauh dari kotaku. Kami bertukar kabar dan nomor handphone namun sekarang tidak terlalu intens berhubungan lagi karena aku menghilangkan nomornya karena hp ku pernah rusak dan dia juga tidak pernah lagi menghubungiku. Yah begitulah kira-kira keadaannya sekarang.

Selanjutnya Febri, kami akrab karena memiliki makanan kantin favorit. Selalu ke kantin bersama. Aku mulai akrab dengan dia setelah kepergian April. Febri ini anaknya menggemaskan dann punya rambut keriting yang lucu. Kami berpisah karena berbeda memilih SMP dan bertemu lagi di SMK namun berbeda jurusan, tapi hebatnya aku masih sering berkomunikasi via WA dengannya hingga saat ini tapi dia tidak pernah bisa bila aku ajak jalan. Yah, kami masih satu kota namun pekerjaannya mungkin lebih penting dariku dan tentunya dia punya geng pertemanan sendiri yang sepertinya sangat menyenangkan.
Lalu Dwi. Aku pernah merasakan marah yang luar biasa dengan teman yang satu ini. Kami mulai akrab tak tau bagaimana ceritanya. kalau tidak salah ingat kami dibuat sebangku dalam kelas oleh wali kelas. Kelas 3 aku mendapat peringkat 1 di semester pertama lalu di semester kedua aku mendapat peringkat 3. Aku saat itu hanya bersedih karena merasa aku kurang giat belajar namun di kelas 4 baru kuketahui kalau Dwi berteman denganku agar bisa mendapatkan nilai yang bagus. Bagaimana aku bisa tau? Jadi hari itu aku dipanggil oleh wali kelas ke kantor. Di sana aku ditanyai kenapa semenjak setahun terakhir jawabanku pada lembar ujian selalu menyamai Dwi walaupun ada beberapa yang berbeda, apa karena aku mencontek hasil kerja Dwi? Di sana aku menangis, karena aku sebenarnya korban. Dwi lah yang sering menyalin lembar ujianku. Aku ingat dia selalu memasang wajah memelas dan selalu berhasil membuatku memberikan bantuan. Keluar dari ruang wali kelas, aku memindahkan tasku ke bangku kosong di belakang sekali. Aku ingat betul dia memohon-mohon. Aku hanya berkilah 'aku bosan'. Yah, di kelas 4 SD aku sudah tau dan pernah mengalami sakitnya ditusuk dari belakang oleh orang yang kau anggap teman dekat sendiri. 

Terakhir Septi. Dia anak baru di kelas 5. Dia menjadi yang paling cantik di kelas. Paling pintar bahasa Inggris dan paling baik hatinya. Dia idola semua guru. Aku pun sangat ingin berteman dengannya namun aku baru bisa akrab dengannya di kelas 6. Karena kami sering bersama, guru-guru sering membuat kami menjadi satu tim. Kebetulan aku adalah yang paling diandalkan dalam perlombaan senam, dan dia memaksa untuk masuk ke dalam tim lalu guru-guru langsung setuju padahal aku tau pasti dia tidak terlalu bisa senam. Lalu yang paling klimaks, karena kepintarannya berbahasa Inggris, dia dipilih untuk berpidato saat perpisahan kami dan guru-guru dengan tanpa pikir panjang langsung menunjukku untuk menjadi temannya tampil dan berpidato dalam versi bahasa Indonesianya. Demi Tuhan aku tak pernah mau tampil di depan orang banyak apalagi berbicara. Ambil nilai bernyanyi saja sudah sangat gemetaran. Sejak saat penunjukkan itu kami jadi sering berlatih bersama dan karena dia, aku berhasil membuang rasa maluku untuk tampil di depan orang banyak hingga saat ini. Dia berhasil membuatku percaya diri. Dia sangat berarti untukku, namun sayang dia harus pindah ke luar kota di bangku SMP, padahal aku ingat sekali, namanya 3 peringkat di atas namaku saat lembar pengumuman penerimaan siswa baru di SMP yang sama denganku. Dia hanya ikut tes kemudian pindah ke luar kota. Tapi karena saat itu sudah mengenal handphone ya walaupun sangat jadul. Aku ingat sekali handphone pertama ku adalah Nokia 3315. Akan aku cari fotonya di google. Handphone ini hanya bisa telpon dan sms. Karena mewahnya pulsa kami hanya sering bertukar kabar via sms itupun sesekali saja.


Sumber:Pencarian Google
Tapi karena sosial media, sampai dengan sekarang kami masih sering saling like foto di instagram. Meninggalkan kenangan teman dekat jaman sekolah dasar, aku ingin menceritakan teman dekatku di sekolah menengah pertama alias SMP. Yang kuanggap teman dekat ada 7 orang. 1 orang di kelas 7, 5 orang di kelas 8 dan 1 orang di kelas 9. Kumulai dari yang kelas 7. Aku akan pakai nama samaran tentunya. Sebut saja Retno. Aku sebenarnya sudah mengenal dia sejak kelas 6 Sd karena rumahnya tidak jauh dari SD ku dan kami sering bermain bersama di sebuah lapangan di dekat sekolah. Bertemu di SMP dan di kelas yang sama membuat kami sering bersama. Kelas 8 kami beda kelas jadi sudah sulit untuk bareng namun ketemu lagi di kelas 9 dan tentunya dia sudah punya teman lain yang lebih dekat dan begitu juga aku. Tapi hebatnya sampai saat ini kami masih sering ketemu dan bareng kalau reuni SMP dan kalau ada teman SMP yang menikah, kami pasti datang berdua hehehe. Tapi ya sebatas itu saja, kami jarang membicarakan hal-hal yang penting atau bersifat pribadi. 

Lanjut ke 5 orang di kelas 8. Kami dekat karena duduk dalam barisan yang sama.  Di antara kami berenam, ada 1 orang yang dari kampung dan ngekos di kota. Jadi kosannya sangat sering menjadi basecamp sepulang sekolah atau kalau lagi tidak ada guru. Kami cukup akrab sampai bisa membuat janji 'kita akan selalu bersama apapun yang terjadi' Wah hebat ya. Kelas 9 pisah kelas semua mencar dan punya teman baru, terlupakan sudah janji-janji itu hahaha. Yang kutau, 4 temanku ini sudah punya pekerjaan dan juga tetap tinggal di kota yang sama denganku. 1 orang yang lain aku dan kami tidak pernah tau keberadaannya. Tiada kabar dan kami tidak pernah tau sosial medianya. 

Terakhir yang kelas 9. Sebut saja Dyah. Anaknya sangat populer dan mempunya sangat banyak teman. Aku tak menyangka dia mau akrab denganku. Kami sangat dekat karena dia sering mengajakku ke rumahnya sepulang sekolah. Aku sangat sering makan siang di rumahnya. Dia juga sring main ke rumahku. Kami juga satu SMK dan satu jurusan, namun karena temannya yang banyak dia tidak terlalu akrab lagi denganku karena aku juga sudah menemukan teman baru di SMK yang akan aku bahas sekarang. 

Di kelas 10, aku punya 2 teman yang menurutku sangat dekat. Karena kami sangat sering kemana-mana bertiga. Sebut saja Sari dan Ina. Di kelas 11 Sari tidak lagi bersama aku dan Ina, dia dapat teman baru yang lebih pantas karena dia anak orang kaya, ya setidaknya itu yang aku pikirkan sampai sekarang. Lalu Ina? kami masih akrab hingga sekarang, bahkan dia sangat berjasa di kehidupan perkuliahanku walaupun kami tidak 1 kampus. Ina satu-satunya teman yang berhasil melewati 7 tahun denganku. Yah seperti yang sering kita dengar, 'jika pertemanan sudah melewati tujuh tahun, itu akan berlangsung seumur hidup' Yah.. cuma Ina yang tidak pernah putus kontak denganku sejak 2010. Kelas 11? Ina tetap jadi teman dekatku ditambah 3 orang lainnya. Mereka adalah Ninis, Laras, dan Tiwi. Aku tak ingin menceritakan banyak-banyak karena semuanya hanya cerita 4 orang anak yang kemana-mana selalu bersama dan sering bikin keributan di kelas. Yaaah, tak ada yang bisa dibanggakan tapi aku sangat mensyukuri keberadaan mereka di hidupku. Mereka adalah orang-orang pertama yang kuceritakan apapun tentang diriku. Mereka banyak tau rahasiaku di saat SMK dulu. Sampai sekarang kami masih sering bertemu namun tentunya dengan kesibukan masing-masing, pertemuan itu tidak bisa berlangsung lama, hanya sebatas bertegur sapa. 

Teman dekat saat kuliah?

Kalian bisa menemukannya di postinganku yang berjudul Akhirnya Sarjana. Mereka semua teman dekatku di bangku universitas. Sampai saat ini kami masih saling tau kabar via sosial media. Yah, hanya sekedar tau saja, tak lebih. 

Postingan ini hanya ingin aku tulis agar jika suatu hari nanti aku ingin mengenang atau aku sudah melupakan mereka, aku bisa membaca kembali apa yang telah aku tulis di sini. 

2 komentar:

Jadilah blogwalker yg baik dan jangan jadi silent reader.. Berkomentarlah sebelum diharamkan.. No Spamming, No SARA. karena udah aku setting NO CAPTCHA :* (@tutiarahmi_)