Senin, 30 September 2013

Ma'rifatullah

Udah jatuh cinta banget sama kegiatan mentoring AMKAI. Udah jatuh cinta sama kakak tutornya yg cantik dan udah banyak ngasih pengalaman baru untuk kami. Alhamdulillah bisa jadi bagian di dalamnya dan mencintai kegiatan ini. "Mari luruskan niat kita, ikut AMKAI bukan karena hanya sekedar mengejar nilai agama Islam, tapi lebih dari itu. Kalian sudah dewasa untuk mengerti niat yag bagaimana yg akan diridhoi Allah" Pesan Kak Riri^^
Pertemuan kedua di AMKAI, kami menerima materi yg bertema Ma'rifatullah. Kali ini mau share cerita yang didapet dari mentoring AMKAI(lagi). Ceritanya berbentuk percakapan seperti ini:

Suatu hari, seorang Profesor yg mengaku dirinya Atheis berbicara di hadapan kelasnya, topik yg dia bawakan kali ini tentang keberadaan Tuhan ditinjau dari kacamata sains. Sebagai pengantar dari mata kuliahnya dia meminta salah seorang mahasiswa yg muslim untuk berdiri. Dialog pun terjadi.
P: Kamu seorang muslim?
M: Ya, betul Pak.
P: Jadi kamu mempercayai adanya Tuhan?
M: Tentu saja.
P: Sains mengatakan bahwa sebagai manusia, kau memiliki panca indera untuk mengamati hal-hal di sekitarmu. Dengan panca indera kau bisa melihat, mendengar, merasakan, mencium, dan menyentuh segala sesuatu. Sekarang katakan padaku, pernahkah kau melihat Tuhan?
M: Tidak Pak.
P: Pernahkah kau mendengar Tuhan?
M: Tidak Pak.
P: Pernahkan kamu mencicipi, merasakan aroma Tuhan? Dengan kata lain memiliki kemampuan indrawi untuk merasakan adanya Tuhan?
M: Tidak Pak, saya belum pernah sama sekali.
P: Tapi kamu masih percaya Tuhan itu ada?
M: Ya
P: Berdasarkan hukum-hukum empiris, sains membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada. Lalu apa pendapatmu?
M: Tidak ada pendapat pak, saya hanya mempercayai adanya Tuhan dengan keyakinan.
P: Keyakinan?? hmm.. inilah yg jadi masalah dalam ilmu pengetahuan. Tentu saja ini tidak bisa diterima.

Si Mahasiswa terdiam sejenak, tapi kemudian matanya berbinar dan menjawab..
M: Sekarang katakan pak, apakah anda menggajari murid-murid anda bahwa mereka berasal dari kera?
P: Kalau bersandarkan pada proses evolusi alam, ya tentu saja saya mengajarkan demikian.
M: Pernahkah anda mengamati evolusi dengan mata kepala anda sendiri?
P: Tidak
M: Karena anda tidak pernah mengamati proses evolusi dan tak pernah membuktikan bahwa proses ini merupakan sesuatu yang sedang terjadi, berarti anda tidak sedang mengajarkan pendapat anda. Artunya, anda bukan seorang ilmuwan, melainkan seorang penceramah agama, ya kan?

seisi kelas mulai gaduh,

M: Adakah seseorang di kelas ini yg pernah melihat otak pak Profesor?

kelas mulai pecah dengan bunyi tawa seisi kelas,

M: Adakah seorang di kelas ini yang pernah mendengar, merasakan, menyentuh, dan mencium aroma otaknya Profesor? kelihatannya tidak ada, jadi berdasarkan hukum-hukum empiris, sains mengatakan bahwa anda tidak punya otak pak, Lalu bagaimana kami bisa mempercayai kuliah anda?
P: Kupikir kau harus mempercayai kuliah saya dengan keyakinan.
M: Nah begitulah pak, Tuhan itu ada, dan saya mempercayainya karena saya memiliki keyakinan pada-Nya.

Ma'rifatullah artinya mengenal Allah swt. Orang yang mengenal Allah akan selalu bersemangat dalam ibadah dan kebaikan. Selalu yakin dengan campur tangan Allah dalam segala urusan. Ia juga selalu mengharap syurga-Nya Allah dan takut akan neraka Allah. Keseharian perilakunya selalu terjaga. Kita yang ma'rifatullah akan selalu merasa aman dan tenang karena merdeka dari jajahan syaitan. Dan yang paling penting adalah untuk selalu optimis serta tetap istiqomah.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mengenal Allah. Aamiin ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jadilah blogwalker yg baik dan jangan jadi silent reader.. Berkomentarlah sebelum diharamkan.. No Spamming, No SARA. karena udah aku setting NO CAPTCHA :* (@tutiarahmi_)